PASCA PANEN MENTIMUN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Mentimun, timun,
atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan
atau Cucurbitaceae)
merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya
dipanen ketika belum masak benar untuk dijadikan sayuran atau
penyegar, tergantung jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan
dari seluruh dunia dan memiliki kandungan air yang cukup banyak di
dalamnya sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan
untuk membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat menurunkan tekanan darah
tinggi.
Habitus mentimun
berupa herba lemah
melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim: setelah berbunga
dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan
tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang
dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga
selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat
menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk
menghasilkan ukuran buah yang baik.
Buah berwarna hijau
ketika muda dengan larik-larik putih kekuningan. Semakin buah masak warna luar buah
berubah menjadi hijau
pucat sampai putih.
Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp,
berwarna kuning
pucat sampai jingga terang. Buah dipanen ketika masih setengah masak dan biji belum masak
fisiologi. Buah yang
masak biasanya mengering dan biji dipanen, warnanya hitam.
2. Tujuan
Penulisan
a. Mengenal
buah mentimun
b. Mengetahui
langkah-lagkah pasca panen buah mentimun
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGENALAN
KETIMUN
Mentimun,
timun, atau ketimun (Cucumis sativus L.; suku labu-labuan atau Cucurbitaceae) merupakan tumbuhan yang
menghasilkan buah yang dapat dimakan. Buahnya biasanya dipanen ketika belum
masak benar untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung
jenisnya. Mentimun dapat ditemukan di berbagai hidangan dari seluruh dunia dan
memiliki kandungan air yang cukup banyak di dalamnya
sehingga berfungsi menyejukkan. Potongan buah mentimun juga digunakan untuk
membantu melembabkan wajah serta banyak dipercaya dapat
menurunkan tekanan darah tinggi.
Penting untuk mengurai zat apa saja
yang terkandung di dalam sayuran ini. Secara klinis, mentimun mengandung
zat-zat saponin (yang berfungsi mengeluarkan lendir), protein, Fe atau zat
besi, sulfur, lemak , kalsium, Vitamin A, B1 dan juga C. Jika memakai
pendekatan matematis, maka dalam 100 gram mentimun terdapat 0,7 gram protein,
12 kkl kalori, 0,1 gram lemak, 21 miligram fosfor, 0,3 miligram Fe, 0,3
karbohidrat, 8,0 vitamin C, dan 0,3 miligram Vitamin A dan juga vitamin B1.
Berbagai zat ini bersifat porgonik yang disinyalir mampu menurunkan tekanan
darah dalam tubuh.
Klasifiksi
Ilmiah
Kerajaan : plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Family :
Cucurbitaceae
Genuus :
Cucumis
Spesies :
C. sativus
B.
PASCA
PANEN MENTIMUN
Rangkaian kegiatan pascapanen yang
dilakukan dengan benar akan menjaga atau bahkan meningkatkan kualitas mentimun
yang dipanen. Berikut ini beberapa kegiatan pascapanen mentimun.
1.
Sortasi
Tujuan sortasi
adalah untuk mengelompokkan keseragaman buah dalam hal ukuran, bentuk, warna,
dan faktor mutu lainnya. Pengelompokan pada mentimun biasanya terdiri atas
kelas super , kelas I, kelas II, dan apkir.
a)
Kelas super
|
:
|
Keseragaman dalam warna, bentuk, ukuran, dan tidak ada
cacat. Kelas ini dianggap sangat baik dan cocok untuk diekspor.
|
b)
Kelas I
|
:
|
Keseragaman dalam warna, bentuk, dan tidak cacat.
Mentimun kelas ini cocok untuk pasar swalayan atau supermarket.
|
c)
Kelas II
|
:
|
Keseragaman warna dan tidak cacat. Kelas mentimun ini
cocok untuk pasar induk dan pasar tradisional.
|
d)
Kelas apkir
|
:
|
Cacat, abnormal, sampai busuk.
|
2.
Pembersihan
Untuk
menghilangkan kotoran, residu, pestisida, dan mikroorganisme yang menempel pada
mentimun maka pada buah tersebut dicuci dengan bahan natural cleaner yang dapat diperoleh di toko-toko obat. Bahan ini
tidak mempunyai efek negatif terhadap konsumen. Untuk membersihkan buah
mentimun dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a)
Pisahkan buah
mentimun antara yang busuk atau cacat dengan yang baik.
b)
Larutkan 2 cc natural cleaner dengan 10 liter air ke
dalam tong plastik.
c)
Masukkan
buah-buah mentimun sampai terendam.
d)
Biarkan
kira-kira 30 menit lalu angkat buah mentimun dan tiriskan atau angin-anginkan.
3.
Penyimpanan
Setelah panen,
mentimun diletakkan di tempat yang teduh. Sebelum dipasarkan biasanya mentimun
disimpan terlebih dahulu.
Perlakuan penyimpanan terdiri dari penyimpanan
alami dan penyimpanan buatan. Penyimpanan alami yaitu penyimpan hasil di
lapangan waktu panen. Mentimun di simpan di tempat yang teduh sambil dilakukan
sortasi, pengepakan, pengemasan, dan untuk selanjutnya diangkut untuk
dipasarkan. Penyimpanan buatan yaitu penyimpanan yang dilakukan di ruang
tertutup, bangunan berventilasi, ruang pendingin, dan ruang tertutup yang
konsentrasi gasnya berbeda dengan atmosfer. Apa pun caranya, satu hal penting
yang harus diingat adalah tempat penyimpanan harus bersih dan mempunyai
ventilasi.
Dengan
penyimpanan, mentimun akan tetap segar dalam waktu yang lama. Pada penyimpanan
di tempat yang bersuhu 12-140 C, mentimun akan tahan sampai 14 hari.
Mentimun
mentah enak dikonsumsi saat masih renyah dan segar. Sayangnya, mentimun cepat
kehilangan kesegarannya ketika tidak disimpan dengan benar. Berikut adalah cara
menyimpan mentimun agar tetap segar bahkan setelah lebih dari seminggu.
a.
Bungkus dengan Plastik Penyimpanan
Masukkan
mentimun dalam bungkus plastik dan simpan ke dalam lemari es. Membungkus
mentimun akan meminimalkan kelembaban sehingga memperlambat proses pembusukan.
Mentimun yang disimpan dengan cara ini akan tetap segar selama satu minggu
hingga 10 hari.
b.
Bungkus dengan Paper Towel
Paper towel merupakan pilihan lain untuk membungkus
mentimun. Paper towel berguna menyerap air dan kelembaban. Simpan mentiimun
yang sudah di bungkus dengan paper towel ke dalam lemari es. Cara ini akan
membuat mentimun tetap segar hingga sminggu lebih.
c.
Suhu
Ideal
Temperatur
terbaik untuk menyimpan mentimun adalah suhu dingin yang tidak membeku. Suhu
panas dan terlalu dingin sama-sama akan membuat mentimun cepat busuk. Menjaga
suhu sekitar 5 derajat Celcius akan membuat mentimn tetap segar untuk
setidaknya seminggu.
d.
Memotong
Mentimun
Saat
sudah di potong mentimuun harus di simpan ddalamm wadah yang dapat di tutup
rapat sebelum di masukkan dalam lemari es. Hal ini di tujukan uuntuuk mencegah
mentimun menjadi kering.
4.
Pengemasan
Pengemasan merupakan kegiatan sebelum
dilakukan pemasaran. Kegiatan pengemasan bertujuan untuk mencegah kerusakan,
kehilangan hasil, dan menjaga mutu dan penampilan tetap menarik. Jenis kemasan
yang ideal adalah mudah diangkut, aman, dan ekonomis.
Jenis-jenis kemasan (packing) yang biasa digunakan untuk
mentimun, yaitu peti (dari bahan kayu atau plastik), keranjang bambu, kardus,
karung jala, dan karung plastik. Prinsip penggunaan kemasan adalah ekonomis,
bahan banyak tersedia, mudah dibuat, ringan, kuat, dan dapat melindungi,
mempunyai ventilasi, tidak menyerap bau, dan mudah dibuang. Kardus dan
keranjang bambu yang beventilasi merupakan kemasan yang cukup baik untuk
mentimun. Kemasan peti plastik sangat baik untuk ekspor.
Ukuran kemasan harus disesuaikan dengan
kemampuan seseorang untuk mengangkat dan memindahkan agar kemasan yang baik,
yaitu mampu memuat antara 5-20 kg mentimun.
5.
Pengangkutan
Dari tempat penampungan, mentimun yang
telah dikemas ke dalam karung jala, kardus, keranjang bambu, atau peti-peti
kemudian dikirim ke pasar induk atau diambil oleh penjual untuk pasar-pasar
lokal dengan truk, pick up, atau alat
angkut lainnya.
Pada prinsipnya, pengangkutan mentimun
ini terdiri dari pengangkutan jarak jauh dan jarak dekat. Berbagai alat angkut
dapat digunakan, seperti kereta, gerobak, pick
up, truk, kapal laut, dan kapal udara.
Faktor yang harus diperhatikan dalam
pengakutan adalah jenis dan kapasitas kemasan dan goncangan selama bongkar muat
di perjalanan. Penumpukan kemasan dan goncangan akan mempercepat laju
pernapasan sehingga kehilangan hasil semakin besar. Penggunaan kemasan yang
kuat dan pengaturan rak-rak tempat kemasan di dalam alat angkut dapat menekan
kehilangan hasil dalam pengangkutan.
Pengangkutan dengan jaraknya lebih dari
200 km memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh. Penggunaan kemasan karung
jala dan keranjang bambu dengan kapasitas 50-75 kg pada pengangkutan dengan
jarak lebih dari 200 km akan mengalami kerusakan sampai 20%.
6.
Pemasaran di
Pulau Jawa
Tahap-tahap penyampaian hasil mentimun
dari produsen ke konsumen terdiri dari lapangan petani, lapangan bakul, pasar
pengumpul, pasar induk, dan pasar acuan. Pada masing-masing tahap ada
perlakuan, misalnya sortir dan simpan, selanjutnya antara tahap penyampaian
tersebut ada pengangkutan. Pada setiap tahap penanganan memerlukan waktu
sehingga total waktu sampai di pasar eceran bisa mencapai 36 jam. Akibatnya,
kehilangan hasil setelah panen bisa mencapai 25%.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ketimun,
timun atau mentimun adalah golongan sayuran murah meriah dan mudah didapat
sepanjang musim. Mentimun tergolong tumbuhan jenis melon atau labu yang
menghasilkan buah yang dapat dimakan dan dapat dipanen ketika belum terlalu
masak/matang untuk dijadikan sayuran atau penyegar, tergantung dari jenisnya.
Dalam ilmu botani, nama latin mentimun adalah Cucumis sativus.
Habitus mentimun
berupa herba lemah
melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim: setelah berbunga
dan berbuah tanaman mati. Perbungaannya berumah satu (monoecious) dengan
tipe bunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang
dihasilkan, biasanya pada usia 4-5 minggu, adalah bunga jantan. Bunga-bunga
selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat
menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya biasanya jumlah buah dibatasi untuk
menghasilkan ukuran buah yang baik.
2. Kritik
dan saran
Tiada gading yang tak retak.
Makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, di harapkan kritik dan
sarannya agar makalah dan pemakalah lebih baik kedepannya. Atas kritik dan
sarannya, penulis mengucapkan terima kasih.
Comments
Post a Comment