DAMPAK KEKURANGAN VITAMIN A





BAB I




PENDAHULUAN




1.     Latar Belakang




 


Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati. Rumus kimia untuk Vitamin A adalah C20H30O. 

Vitamin A baru dapat diidentifikasikan pada tahun 1913, dan mekanismenya untuk memerangi rabun ayam atau ancaman kebutaan pada anak, baru diketahui secara pasti satu dekade kemudian. Pada tahun 1980-an dimulai era baru fungsi vitamin A, setelah diketahui bahwa vitamin ini memainkan peranan menentukan, dalam pertumbuhan dan pembelahan sel. Sejak dua dekade lalu, muncul eforia berlebihan menyangkut khasiat vitamin A.Memang tidak berlebihan, jika vitamin A banyak dipuji dan diharapkan dapat mencegah dan memerangi penyakit tertentu, seperti kanker misalnya. Sebab penelitian selama beberapa dekade menunjukkan, vitamin A merupakan unsur penting untuk mempertahankan kondisi kesehatan yang bagus, pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh, reproduksi dan penglihatan. Secara umum, diketahui kekurangan vitamin A pada anak-anak terutama di negara berkembang, merupakan penyebab utama penyakit rabun ayam atau bahkan kebutaan.




Vitamin A merupakan salah satu vitamin yang sangat di butuhkan dalam jaringan tubuh dan dengan kekurangan vitamin a akan menyebabkan banyak dampak negatif pada kesehatan tubuh misalkan pada mata akan menyebabkan rabun selain itu Vitamin A sangat diperlukan dalam perkembangan anak dan balita guna menambah asupan gizi yang cukup dalam proses perkembangannya.




 




Jika anak kekurangan vitamin A akan mengalami penurunan berbagai fungsi yakni pertahanan epitel, pertahanan sekresi, imun, penglihatan, meningkatkan derajat infeksi dan meningkatkan resiko kematian," ungkap Kepala Seksi Standardisasi Subdit Gizi Makro Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, Entos Zainal, SP, MPHM, dalam talkshow Pentingnya Kecukupan Asupan Vitamin dan Mineral untuk Anak Incredible (Hebat) yang diselenggarakan GSK Scott's Multivitamin & Mineral, belum lama ini.




2.      Rumusan Masalah




1.      Apakah vitamin A tersebut?




2.      Apakah fungsi dari vitamin A?




3.      Apa sajakah sumber makanan yang mengandung vitamin A?




4.      Apakah dampak kekurangan vitamin A?




5.      Apa sajakah gejala kekurangan vitamin A?




6.      Penyakit apa sajakah yang di akibatkan oleh kekurangan vitamin A?




7.      Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan kekurangan vitamin A ini?




8.      Apakah faktor penentu dari KVA ini?




9.      Bagaimanakah jika kita kelebihan vitamin A?




3.      Tujuan




1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui apakah vitamin A tersebut dan fungsinya




2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui sumber makanan vitamin A




3.      Agar mahasiswa mengetahui dampak kekurangan vitamin A




4.      Agar mahasiswa dapat mengetahui gejala kekurangan vitamin A




5.      Agar mahasiswa mengetahui cara pencegahan dan pengobatan kekurangan vitamin A




6.      Agar mahasiswa mengetahui faktor penentu kekurangan vitamin A




7.      Agar mahasiswa mengetahui bagaimana jika kelebihan vitamin A




 





 




BAB II




PEMBAHASAN




1)      Vitamin A




Vitamin adalah salah satu zat dari ribuan lainnya dimana keberadaannya sangat penting bagi tubuh manusia dan hewan, setiap vitamin yang terkandung dalam makanan mempunyai fungsinya masing masing baik itu untuk menjaga kesegaran tubuh ataupun untuk menghilangkan rasa capek agar tetap bersemangat dalam bekerja.




·         Pengertian Vitamin A




Vitamin A adalah salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Vitamin A banyak ditemukan pada wortel, minyak ikan, susu, keju, dan hati. Rumus kimia untuk Vitamin A adalah C20H30O.







Tentu saja dipertanyakan apa sebetulnya vitamin A itu? Dari mana sumbernya? Vitamin A dapat diperoleh dari berbagai sumber, dan terdapat dalam dua macam bentuk, yakni retinol dan beta-carotene. Retinol lazim disebut vitamin A yang sebenarnya karena dapat langsung dimanfaatkan oleh tubuh. Sumber retinol kebanyakan dari makanan hewani,seperti hati, telur, atau minyak ikan. Sementara betacarotene disebut pro-vitamin A, karena harus diolah dulu oleh tubuh, untuk menjadi retinol. Sumber beta-carotene kebanyakan berasal dari makanan nabati, terutama yang berwarna oranye atau hijau tua seperti wortel, ubi dan mangga.




2)      Sumber Vitamin A




Berikut ini adalah makanan sumber Vitamin A yaitu;




a.       Sereal




b.      Umbi-umbian




c.       Biji-bijian




d.      Sayuran (utama wortel yang kita kenal)




e.       Buah-buahan




f.       Hewani




g.      Hasil olahan seperti susu ataupun tepung ikan




Dan berikut adalah makanan yang mengandung Vitamin A tinggi : 




a.       hati (sapi, babi, ayam, kalkun, ikan) (6500 mg 722%)




b.       wortel (835 ug 93%)




c.        brokoli daun (800 mg 89%)




d.       ubi jalar (709 mg 79%)




e.        mentega (684 mg 76%)




f.        kangkung (681 ug 76%)




g.        bayam (469 ug 52%)




h.       labu (400 mg 41%)




i.         collard hijau (333 mg 37%)




j.         Keju cheddar (265 mg 29%)




k.       melon melon (169 mg 19%)




l.         telur (140 mg 16%)




m.     aprikot (96 mg 11%)




n.       pepaya (55 mg 6%)




o.       mangga (38 mg 4%)




p.       kacang (38 mg 4%)




q.       brokoli (31 mg 3%)




r.         susu (28 mg 3%)




3)      Manfaat Vitamin A




Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.




Fungsi vitamin A yaitu sebagai berikut:




a)      Untuk menjaga kesehatan mata




Vitamin A sangat berperan untuk indra penglihatan. Vitamin ini akan sangat membantu mengubah sinyal molekul dari sinar yang diterima retina untuk menjadi satu proyeksi gambar di otak kita.




b)      Mencegah terjadinya kanker




Vitamin A sangat membantu mata kita berproduksi secara normal. Jika sel-sel itu tidak berproduksi secara normal bisa berubah menjadi pra kanker.




c)      Meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya infeksi




Vitamin A sangat berguna bagi tubuh dari infeksi organisme asing seperti bakteri patogen. Vitamin ini meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah putih dan antibodi dalam tubuh sehingga tubuh menjadi resisten terhadap senyawa toksin atau mikroorganisme parasit.




d)     Di perlukan untuk wanita hamil




Vitamin A sangat baik untuk ibu hamil karena dapat pertumbuhan dan perkembangan embrio dan janin serta akan mempengaruhi gen untuk perkembangan organnya.




e)      Memperlambat proses penuaan (anti aging)




Sebagian besar adanya kerusakan kulit ditutupi oleh riasan yang tak alami yang tidak diiringi dengan konsumsi vitamin A yang cukup. Vitamin A ini sendiri dapat menghasilkan antioksidan yang mana bisa menangkal radikal bebas. Radikal bebas ini adalah udara tidak bersih yang terhirup oleh organ pernafasan kita. Karena semakin tinggi reaksi antioksidan itu sendiri maka semakin banyak polusi yang masuk ke dalam tubuh. Namun dengan vitamin A ini, maka kerusakan akibat radikal bebas dapat dicegah untuk memperlambat proses penuaan pada kulit.




f)      Memelihara jaringan epitel




g)     Regenerasi rodopsin di retina




h)    Proses oksidasi dalam tubuh




i)       Pertumbuhan tulang dan gigi




Fungsi lain: Mempertahankan kesehatan kulit dan rambut. Sumber : Wortel, bayam, kentang, telur, mentega. Takaran yang dianjurkan : 5000 IU/hari




Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A yaitu rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.




4)      Gejala kekurangan vitamin A




Kekurangan vitamin pada tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala penyakit. Tanda-tanda kekurangan vitamin A pada tubuh sangatlah banyak. Gejala paling sering ditemui pada orang yang kekurangan vitamin A adalah adanya penyakit mata atau kelainan pada mata. Misalnya saja, rabun senja, katarak, dan daya pandang menurun. Jika tubuh kurang vitamin A menyebabkan penurunan fungsi kornea hingga kebutaan, perubahan bentuk tulang, pertumbuhannya terhambat, membentuk celah (kerusakan pada gigi), terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi




Pada usus dan saluran kemih, vitamin A sangat berpengaruh dalam menjaga dinding-dinding usus agar tetap dapat bekerja optimal sebagaimana fungsinya. Anda juga tahu bahwa usus menyerap berbagai macam nutrisi pada makanan dan juga air. Jika dinding usus saja terganggu akibatnya asupan vitamin A ini akan berkurang dan mempengaruhi penyerapan air dan nutrisi pun terganggu. Akibatnya terjadi infeksi saluran kemih karena kurangnya penyerapan air yang optimal setiap harinya. Sehingga penyakit pada usus harus segera diobati agar asupan vitamin A dapat terjaga serta tidak mengundang penyakit lainnya yang berkaitan dengan kekurangan vitamin A.




Kekurangan vitamin A juga akan menurunkan kemampuan sel-sel kelenjar dalam memproduksi mukus. Hal tersebut menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar serta luka sukar sembuh. Membran mukosa yang tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna akan mudah terserang bakteri (infeksi). Sehingga mukus ini sangat penting menjaga kelembaban kulit. Pada tingkat yang lebih akut, kulit bisa mengalami pecah-pecah hingga kanker kulit. Sebenarnya kulit sendiri memiliki kemampuan retinoid dalam memengaruhi perkembangan sel epitel dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan sehingga dapat mencegah kanker kulit ini.




Pernah dengar berat bayi lahir rendah? Pasti pernah kan. Nah, berat bayi lahir rendah yang terjadi dapat memunculkan adanya kekurangan vitamin A. Karena bayi dengan berat rendah, dimana berat badan bayi kurang dari 2,5 Kg lebih mudah terancam kekurangan vitamin A. Pada perkembangan umurnya jika sang bayi tidak segera ditangani mendapatkan asupan vitamin A, penyakit seperti rabun senja, xerosis kornea akan dideritanya.




Penyakit lain seperti penyakit paru-paru autoimun dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Penyakit paru ini akibat kurangnya berbagai vitamin termasuk vitamin A. Biasanya penyakit pada paru-paru ini menyerang orang dewasa yang punya kebiasaan merokok. Namun dapat juga menyerang bayi jika kekurangan asupan vitamin A.




5)      Akibat atau dampak kekurangan vitamin A




Lalu apa dampaknya bagi anak jika kekurangan vitamin dan mineral? "Jika anak kekurangan vitamin A akan mengalami penurunan berbagai fungsi yakni pertahanan epitel, pertahanan sekresi, imun, penglihatan, meningkatkan derajat infeksi dan meningkatkan resiko kematian.




Pada penyakit yang menyerang usus dan saluran kemih, dimana vitamin A sangat berpengaruh dalam menjaga dinding-dinding usus agar tetap dapat bekerja optimal sebagaimana fungsinya. Anda juga tahu bahwa usus menyerap berbagai macam nutrisi pada makanan dan juga air. Jika dinding usus saja terganggu akibatnya asupan vitamin A ini akan berkurang dan mempengaruhi penyerapan air dan nutrisi pun terganggu. Akibatnya terjadi infeksi saluran kemih karena kurangnya penyerapan air yang optimal setiap harinya. Sehingga penyakit pada usus harus segera diobati agar asupan vitamin A dapat terjaga serta tidak mengundang penyakit lainnya yang berkaitan dengan kekurangan vitamin A.




Lalu kekurangan vitamin A juga menyerang pada kulit? Benar. Kekurangan vitamin A dapat menurunkan kemampuan sel-sel kelenjar memproduksi mukus dan akan digantikan oleh sel-sel epitel yang bersisik dan kering. Hal tersebut menyebabkan kulit menjadi kering dan kasar serta luka sukar sembuh. Membran mukosa yang tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna akan mudah terserang bakteri (infeksi). Sehingga mukus ini sangat penting menjaga kelembapan kulit. Pada tingkat yang lebih akut, kulit bisa mengalami pecah-pecah hingga kanker kulit. Sebenarnya kulit sendiri memiliki Kemampuan retinoid dalam memengaruhi perkembangan sel epitel dan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan sehingga dapat mencegah kanker kulit ini.




6)      Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin A




Kekurangan asupan vitamin A dapat menyebabkan kebutaaan terutama pada anak-anak usia 6 – 59 bulan, apalagi bila disertai dengan penyulit penyakit berikut:




·         Gizi buruk,




·         Anak yang tidak mendapat ASI eksklusif dan tidak diberi ASI sampai usia 2 tahun




·         Bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2,5 kg




·         Anak yang menderita penyakit kronis seperti ; campak, diare, pneumonia, TBC dan cacingan




Dampak dari kekurangan vitamin A berkelanjutan biasanya bisa di lihat dari berbagai penyakit yang di timbulkannya antara lain : 




Ø  Dapat menimbulkan penyakit hemeralopia (rabun senja) yang timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus pada waktu senja




Ø  Jika hemeralopia tidak segera di obati dapat menimbulkan penyakit frinoderma yaitu kulit kaki dan tangan bersisik karena pembentukan epitel kulit terganggu




Ø  Dapat membuat kerusakan pada retina (bintik bitot)




Ø  Dapat menimbulkan penyakit xeroftalmia yaitu kornea mata mengering karena terganggunya kelenjar air mata




Ø  Dapat menimbulkan penyakit keratomalasi yaitu kornea mata rusak sama sekali karena berkurangnya produksi minyak meibom




Ø  Dapat menghentikan Proses pertumbuhan




Ø  Dapat terjadi pendarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru karena rusaknya epitel organ




Ø  Bila berbagai gejala seperti di atas tidak segera diatasi,maka akan diikuti oleh kerusakan kornea.




Tanda-tanda dan gejala klinis KVA pada mata menurut klasifikasi WHO/USAID UNICEF/HKI/ IVACG, 1996 sebagai berikut :




XN            : buta senja (hemeralopia, nyctalopia)




XIA           : xerosis konjungtiva




XIB           : xerosis konjungtiva disertai bercak bitot




X2                         : xerosis kornea          




X3A          : keratomalasia atau ulserasi kornea kurang dari 1/3 permukaan kornea.




X3B          : keratomalasia atau ulserasi sama atau lebih dari 1/3 permukaan kornea




XS             : jaringan parut kornea (sikatriks/scar)




XF             : fundus xeroftalmia




·         XN, XIA, XIB, X2 biasanya dapat sembuh kembali normal dengan pengobatan yang baik. Pada stadium X2 merupakan keadaan gawat darurat yang harus segera diobati karena dalam beberapa hari bias berubah menjadi X3.




·         X3A dan X3B bila diobati dapat sembuh tetapi dengan meninggalkan cacat yang bahkan dapat menyebabkan kebutaan total bila lesi (kelainan) pada kornea cukup luas sehingga menutupi seluruh kornea (optic zone cornea).




A.    Buta senja = Rabun Senja = Rabun Ayam= XN




Tanda-tanda :




§  Buta senja terjadi akibat gangguan pada sel batang retina.




§  Pada keadaan ringan, sel batang retina sulit beradaptasi di ruang yang remang-remang setelah lama berada di cahaya terang




§  Penglihatan menurun pada senja hari, dimana penderita tak dapat melihat di lingkungan yang kurang cahaya, sehingga disebut buta senja.




Untuk mendeteksi apakah anak menderita buta senja dengan cara :




a)      Bila anak sudah dapat berjalan, anak tersebut akan membentur/ menabrak benda  didepannya, karena tidak dapat melihat.




b)      Bila anak belum dapat berjalan, agak sulit untuk mengatakan anak tersebut buta senja. Dalam keadaan ini biasanya anak diam memojok bila di dudukkan ditempat kurang cahaya karena tidak dapat melihat benda atau makanan didepannya.




B.     Xerosis konjungtiva = XIA




Tanda-tanda :




§  Selaput lendir bola mata tampak kurang mengkilat atau terlihat sedikit kering, berkeriput, dan berpigmentasi dengan permukaan kasar dan kusam.




§  Orang tua sering mengeluh mata anak tampak kering atau berubah warna kecoklatan.




C.     Xerosis konjungtiva dan bercak bitot = X1B.




Tanda-tanda :




§  Tanda-tanda xerosis kojungtiva (X1A) ditambah bercak bitot yaitu bercak putih seperti busa sabun atau keju terutama di daerah celah mata sisi luar.




§  Bercak ini merupakan penumpukan keratin dan sel epitel yang merupakan tanda khas pada penderita xeroftalmia, sehingga dipakai sebagai kriteria penentuan prevalensi kurang vitamin A dalam masyarakat.




Dalam keadaan berat :




§  Tampak kekeringan meliputi seluruh permukaan konjungtiva.




§  Konjungtiva tampak menebal, berlipat-lipat dan berkerut.




§  Orang tua mengeluh mata anaknya tampak bersisik




D.    Xerosis kornea = X2




Tanda-tanda :




§  Kekeringan pada konjungtiva berlanjut sampai kornea.




§  Kornea tampak suram dan kering dengan permukaan tampak kasar.




§  Keadaan umum anak biasanya buruk (gizi buruk dan menderita, penyakit infeksi dan sistemik lain)




E.     Keratomalasia dan ulcus kornea = X3A, X3B




Tanda-tanda :




§  Kornea melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus.




§  Tahap X3A : bila kelainan mengenai kurang dari 1/3 permukaan kornea.




§  Tahap X3B : Bila kelainan mengenai semua atau lebih dari 1/3 permukaan kornea.




§  Keadaan umum penderita sangat buruk.




§  Pada tahap ini dapat terjadi perforasi kornea (kornea pecah)




Keratomalasia dan tukak kornea dapat berakhir dengan perforasi dan prolaps jaringan isi bola mata dan membentuk cacat tetap yang dapat menyebabkan kebutaan. Keadaan umum yang cepat memburuk dapat mengakibatkan keratomalasia dan ulkus kornea tanpa harus melalui tahap-tahap awal xeroftalmia.




F.     Xeroftalmia scar (XS) = sikatriks (jaringan parut) kornea




Kornea mata tampak menjadi putih atau bola mata tampak mengecil.Bila luka pada kornea telah sembuh akan meninggalkan bekas berupa sikatrik atau jaringan parut. Penderita menjadi buta yang sudah tidak dapat disembuhkan walaupun dengan operasi cangkok kornea.




G.     Xeroftalmia Fundus (XF)




Seroftalmia fundus (XF) adalah kelainan pada bagian posterior stau Permukaan bagian belakang bola mata sebagai akibat defisiensi vitamin A dalam jangka waktu lama, berupa bintik-bintik putih yang tersebar di daerak fundus. Bintik-bintik putih ini terjadi karena dipigmentasi pigmen lapisan epitel Retina yang akan kilang dengan pemberian vitamin A. Seroftalmia fundus jarang terjadi sekingga tak dipakai sebagai indikator (penunjuk) masalah kesekatan.




 




 




                     




Tabel gejala kekurangan vitamin A




TANDA DAN GEJALA KEKURANGAN VITAMIN A PADA MATA







TANDA DAN GEJALA



KEKURANGAN VITAMIN- PENYEBAB







Bitot’s spots – foamy patches on conjunctiva



Vitamin A







Color-blindness



Vitamin A







konjunctivitis



vitamins A, B2, C (B6, zinc)







xerophthalmia



Vitamin A







Infeksi mata, ulcerating eyes (keratomalacia)



vitamin A (vitamins C, B2, B6, zinc, blue light, boric acid)







Night blindness (nyctalopia)



vitamins A, (B2, B6, zinc)







Sensitive eyes, fear of strong light (photophobia)



vitamins B2, A







            Gejala kekurangan vitamin A pada kulit







Tanda gejala



Kekurangan / penyebab







Jerawat, acne



vitamins A, E, B2, B6, C, niacin, biotin, zinc, EFA*, lecithin, MSM, retinoic acid topically (minimize sweet food & fats)







Dry skin



vitamins A, C, EFA







Ichthyosis (fish-like scales)



vitamin A, retinoic acid topically, MSM







Infections of the skin (boils, cold sores, impetigo, and so on)



vitamins C, A, B6, zinc, magnesium chloride (hot Epsom-salt packs, tea tree oil or propolis rubs)







Jaundice



vitamins C, E, A, B12, B6, lecithin, magnesium, zinc (blue light therapy, treat gall bladder & liver)







Keratosis, horny, goose-pimple-like skin



vitamin A internally & externally







Scleroderma (hardening and swelling of skin)



vitamin E, C, A, PABA, MSM, magnesium chloride (zapper, pulser and parasite therapy, tea tree oil packs)







Shingles



vitamins B12, C, A, B, E, zinc, lysine, zinc oxide lotion, zapper







Skin cancer



vitamins A, B6, PABA, antioxidants, bioflavonoids, carotenes, chlorophyll, propolis, zinc (blue light, escharotics)







Warts, moles



vitamins C, A, E







Wrinkles or aging skin



vitamins C, E, A, EFA, bioflavonoids (too much sun)







Gejala pada rambut dan kuku







Gejala



Penyebab







Dry hair



vitamin A, zinc







Peeling nails



vitamins A, C, calcium







Ridges on nails, longitudinal



vitamin A, protein, calcium (anemia, poor circulation, thyroid/parathyroid glands)







7)      Cara pengobatan dan cara pencegahan kekurangan vitamin A




a.       Cara pencegahan kekurangan vitamin A




Ada 4 macam cara yang dianggap efektif dalam menanggulangi kekurangan vitamin A, yaitu:




a)      Peningkatan konsumsi vitamin A alami. Distribusi kapsul vitamin A dosis tinggi (2OO.OOO IU) kepada anak balita, secara cuma-cuma lewat kegiatan posyandu setiap 6 bulan sekali, yakni setiap Februari dan Agustus.




b)      Fortifikasi adalah suatu usaha pengkayaam vitamin A dalam bahan makanan yang relatif sering dikonsumsi masyarakat.




c)      Pembangunan kesehatan, bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan akan menurunkan morbiditas seperti diare, ISPA dan dapat mengatasi Infestasi cacing.




d)      Kecukupan vitamin A sehari-hari. Taksiran kebutuhan vitamin A unstuk tingkat umur adalah sebagai berikut:




v  Bayi umur 6 bulan sampai  I tahun kecukupan vitamin A 1200 IU.




v   Anak 1-3 tahun 1500 IU.




v  Usia sekolah 7-9 tahun 2400 IU.




v  Remaja 10-12 tahun 3400 IU.




v  Umur 13-15 tahun 3725 IU.




v  Usia 16-19 tahun 3750 IU.




v  Orang dewasa kecukupannya (usia. 20-39 tahun) 3750 IU




b.      Cara mengobati kekurangan vitamin A




Untuk mengatasi kurang vitamin A yang sangat dibutuhkan anak balita, selain diperoleh dalam bentuk kapsul dan melalui ASI, setiap hari anak perlu diberi makanan  seperti telur, atau hati. Departemen.Kesehatan, melalui Program Suplementasi Kapsul Vitamin, A, menyediakan  kapsul vitamin A dosis tinggi, 200.000 IU yang. diberikan sitiap 6 bulan. Hasil pemantauan di Di Aceh pada tahuil 1986, pemberian vitamin A dosis tinggi terbukti dapat menurunkan risiko kematian anak balita sebesar 34%. Penelitian yang sama di Jawa Barat menunjukkan penurunan angka kematian sebanyak 46%.




Bayi-bayi yang tidak mendapat ASI berisiko lebih tinggi menderita KVA. Meskipun pemberian ASI secara benar belum biasa dilakukan, tetapi kalau ini diterapkan dapat mencegah KVA. Pemberian ASI yang baik termasuk tidak memberikan makanan maupun cairan sebelum mulai laktasi saat lahir, memberikan kolostrum, tidak memberikan cairan atau makanan padat paling tidak sampai umur 4 bulan, terus memberikan ASI sampai 2 tahun  atau selama mungkin setelah pemberian makanan padat.




8)      Faktor penyerta yang mempengaruhi defisiensi kekurangan vitamin A




Faktor penentu yang dapat mempengarahi defisiensi vitamin A antara lain:




a)      Umur, bahwa seroftalmia tingkat ringan (X1B) lebih banyak diderita oleh anak berumur 3 ‑ 5 tahun daripada umur 0-2 tahun, dan puncak seroftalmia tingkat berat terjadi pada anak usaia 2-3 tahun.




b)      Jenis kelamin,  seroftalmia tingkat ringan (XIB) relatif lebik banyak dideorwita anak lelaki, sedangkan seroftalmia tingkat berat (X2/X3) lebihk banyak pada anak perempuan.




c)      Daerah kantung, secara epidemologis digambarkan bahwa seroftamia cenderung mengelompok (clustering) pada daerah tertentu, artinya bahwa bila pada suatu daerah ditemukan kasus balita sereftalmia maka kemungkinan  besar balita lain di sekitarnya akan mengalami hal yang sama.




d)     Status vitamin A, bahwa anak balita dengan serum vitamin A kurang dari 15 mikrogram/dl apunya risiko 49 kali untuk menderita seroftalmia tingkat berat dibandingkan dengan anak yang  mendapat lebih dari 15 mikrogram/dl.




e)       Status gizi, kejadian seroftalmia tingkat berat (X2/X3) bergabung dengan gangguan. pertumbuhan kekerdilan (stuting) dan kekurusan (Wasting),  namun seroftalmia ringan hanya bergabung dengan kekerdilan.




f)       Kekurangan vitamin A ada kabungannya dengan diare. Kegawatan diare bagi anak yang mendapat suplementasi vitamin A berkurang dibandingkan dengan anak yang tak mendapatkannya.




g)      Terbukti rendahnya kejadian ISPA pada anak yang mendapat suplementasi vitamin A daripada yang tak mendapatkannya. sebagaimana dijelaskan lewat percobaan dimana adanya keratisasi dan kerusakan sel penghasil cairan pada saluran nafas kewan percobaan.




h)      Konsumsi makanan, artinya konsumsi karoten dan vitamin A pada penderita defisiensi Vitamin A lebih rendah daripada anak. yang bukan penderita defisiensi vitamin A. Anak yang makan sayuran kurang dari satu kali seminggu punya risiko relatif tinggi daripada anak yang mengkonsumsi sayuran.73 kali lebih sering.




i)        Tingkat sosial ekonomi, berdasarkan survei ternyata seroftalmia berkaitan dengan sosial ekonomi yang rendah seperti penghasllan dan konsunsi makanan hewani yang rendah. Fasilitas higiene sanitasi yang buruk dan tingkat pendidikan kepala keluarga relatif rendah serta  jumlah anggota keluarga, yang relatif banyak. Vitamin A larut dalam minyak/lemak, maka untuk membantu penyerapan karoten sebagai pro-kursor vitamin A yang banyak dalam menu hidangan  sayuran hijau. sangat dibutuhkan bagi makanan golongan hewani seperti daging, ikan, telur yang kaya akan lemak atau dapat dilakukan menggunakan minyak dalam memasaknya. Misalnya ditumis atau digoreng.




j)        Moralitas, untuk kesehatan dan kelangsungan hidup, serta KVA akan meningkatkan kematian dikalangan anak berumur 6 bulan sawpai 6 tahun. Mengingat gejala seroftalmia baru muncul bila. yang bersangkutan sudah berstatus vilamin A rendah, maka deteksi dengan pemeriksaan klinis dianggap cukup terlambat.




Dari itu perlu dicari cara deteksi yang menggamgbarkan status vitamin A anak yang lebih dini seperti:




v  Pada anak yang kurang vitamin A akan terjadi akumulasi retinal dibidang protein sebagai pembaca retinal ikatan protein dari hati ke sel yang membutuhkan, karena sintesa berjalan terus sedangkan vitamin A yang perlu diangkut terbatas jumlahnya.




v  Pada orang yang kurang vitamin A akan mengalami penurunan jumlah sel Goblet. Sel Goblet adalah sel yang mengeluarkan cairan sebagai mukus sehingga mata tak pernah kering, maka pada anak yang normal akan terlihat sel epitel normal dan terdapat sejumlah sel Goblot.




v  Pada anak yang karang Vitamin A mengalami hambatan penyesuaian dari susuana terang ke suasana gelap. Demikian juga kemampuan membedakan warna tertentu sehabis mendapat cahaya yang cukup terang.




9)      Dampak Kelebihan Vitamin A




Vitamin A sangat penting bagi kesehatan tulang. Namun jika terjadi kondisi kelebihan atau hypervitaminosis, justru muncul penyakit kerapuhan tulang atau osteoporosis. Para peneliti menduga, kelebihan vitamin A memicu aktivitas osteoclast, yakni sel yang menguraikan tulang. Juga diperkirakan, kelebihan vitamin A memicu korelasi timbal balik dengan vitamin D, yang memainkan peranan penting dalam pembentukan tulang. Selain itu, dalam komposisi yang cukup, vitamin A dapat mencegah kanker, tetika kelebihan justru memicu tumbuhnya kanker.




Mengapa setelah sebelumnya hampir semua pihak, berlomba-lomba mengatasi situasi kekurangan vitamin A di dunia, tiba-tiba muncul peringatan bahaya kelebihan vitamin A? Penyebabnya adalah tingginya kasus penyakit kerapuhan tulang atau osteoporosis di kalangan warga negara maju. Di Amerika Serikat saja, institut kesehatan nasional melaporkan, lebih dari 10 juta warganya menderita gejala kerapuhan tulang. Sekitar 80 persen penderitanya adalah wanita. Sekitar 18 juta warga Amerika lainnya, menderita gejala berkurangnya kerapatan tulang, yang menunjukan perkembangan awal dari osteoporosis.




Dalam penelitian memang ditemukan, penyebabnya bermacam-macam dan bukan hanya akibat kelebihan vitamin A saja. Ada yang merupakan penyakit genetis, kurang konsumsi kalsium, akkibat kebiasaan merokok atau juga konsumsi alkohol secara berlebihan. Namun beberapa tahun belakangan, para peneliti memusatkan perhatian pada kaitan antara kelebihan vitamin A dengan risiko kerapuhan tulang.




Pemicunya, adalah konsumsi vitamin A sintetis dalam jumlah besar di negara-negara maju akibat promosi yang gencar menyangkut bahaya kekurangan vitamin A.




Dalam penelitian di Swedia, dimana kasus kerapuhan tulang akibat kelebihan vitamin A amat menonjol, terlihat hubungan yang signifikan menyangkut hal itu. Penelitian terhadap 72.000 wanita yang sudah memasuki masa menopause, yang mengkonsumsi vitamin A dalam bentuk suplemen setara dengan 3000 mikrogram per hari, atau kira-kira tiga kali kebutuhannya, menunjukkn risiko kerapuhan tulang yang juga meningkat tiga kali lipat. Sementara penelitian pada 2.000 orang lelaki di Swedia, yang kadar retinol dalam darahnya lebih tinggi dari normal, terlihat juga peningkatan risiko kerapuhan tulang. Swedia menjadi contoh menarik, karena populasinya mengkonsumsi vitamin A dalam kadar tinggi, dibarengi dengan kurangnya biosintesa vitamin D, akibat kurangnya sinar matahari.




Kecemasan dampak kelebihan vitamin A, memang lebih banyak muncul di negara maju. Sementara di negara berkembang, yang dicemaskan justru kekurangan vitamin A pada anak-anak dan ibu hamil atau menyusui. Menu makanan warga di negara maju dinilai oleh para meneliti, mencukupi kebutuhannya akan vitamin A sehari-hari. Apalagi kalau dalam menu makanan mereka, termasuk juga hati sapi atau hati ayam, yang mengandung retinol kadar tinggi. Pada pokoknya, para peneliti mengingatkan, jika menu makanan sehari-hari sudah mengandung vitamin A kadar tinggi, tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen vitamin A.




Terutama juga diperingatkan orang-orang lanjut usia yang memiliki risiko kerapuhan tulang lebih tinggi. Pada manusia lanjut usia, fungsi hati sudah menurun dan kurang efektif dalam mengolah kelebihan retinol, artinya kadar vitamin A dalam tubuh mereka sudah cukup tinggi, dan biasanya tidak memerlukan suplemen lagi. Akan tetapi, jika memang dibutuhkan suplemen vitamin A, disarankan mengkonsumsinya dalam bentuk beta-carotene. Dengan begitu kebutuhan vitamin A dapat dipenuhi secara optimal tanpa meningkatkan risikonya. Juga disarankan, agar kelompok risiko seperti wanita yang sudah memasuki menopause atau manula, berkonsultasi dengan dokternya untuk menetapkan kadar aman yang dapat dikonsumsi.




 




 




 




 




 




 




 




 




BAB III




PENUTUP




a)      Kesimpulan




Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem penglihatan yang baik. Fungsi vitamin A yaitu untuk menjaga kesehatan mata, mencegah terjadinya kanker, meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah terjadinya infeksi.




Kekurangan vitamin pada tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala penyakit. Tanda-tanda kekurangan vitamin A pada tubuh sangatlah banyak. Gejala paling sering ditemui pada orang yang kekurangan vitamin A adalah adanya penyakit mata atau kelainan pada mata. Misalnya saja, rabun senja, katarak, dan daya pandang menurun.




Dampak dari kekurangan vitamin A berkelanjutan biasanya bisa di lihat dari berbagai penyakit yang di timbulkannya antara lain penyakit frinoderma, seroftalmia, dan hemeralopia dan bintik bitot




b)   Kritik dan saran



Tiada gading yang tak retak, tak adayang sempurna. Di mohonkan kritik dan saran yang membangun kepada pembaca makalah agar makalah ini bisa lebih baik lagi nantinya.

Comments

Popular Posts